Menggunakan kesempatan untuk memuaskan adik perempuanku selama malam yang penuh badai

Sebuah badai menggelinjang masuk saat aku berada di tempat adikku, dan listrik mati.Hujan menyetubuhi jendela-jendela, menciptakan suasana yang menakutkan.Aku memutuskan untuk menggunakan kesempatan ini untuk memenuhi fantasi lama bersetubuh dengan adikku.Saat aku naik ke atas, aku menemukannya di kamarnya, tubuhnya hanya diterangi oleh cahaya bulan yang redup.Kami mulai menjelajahi tubuh masing-masing, tangan kami berkeliaran di atas kulit telanjang kami.Kami segera menemukan diri kami di tempat tidur, pakaian kami dirusak.Aku membawanya dalam pelukanku, menciumnya dengan penuh gairah sebelum bergerak turun ke memeknya yang manis.Dia merintih kenikmatan saat aku menjilati dan menghisap klitorisnya, aku menyetir klitorinya, lalu aku menungganginya dengan liar, penisku memuncak keras di dalam memeknya.Kami saling bercinta dengan keras di dalam tempiknya, tubuh kami bergetar hebat, tak berdaya mengisi tempik kami berdua di luar cerotisnya, nafas kami semakin panas tak berdaya.Kami kehilangan tenaga, hanya bisa bernafas tanpa daya, tak berkumburan di dalam clitoris kami berdua.